Minggu, 26 Oktober 2014

                      MENIKMATI CETAR SEDAPNYA NASI BRIYANI
                         DI FESTIVAL KULINER SUMMARECON MAL

Mendengar iklan di radio bahwa akan ada Festival Kuliner lagi di Summarecon Mal Bekasi mulai 26 September..Wah,wajib donk bagi Saya datang kesana. Maklum pecinta kuliner sejati,hehe. Saya dan keluarga memang setia mengikuti event event kuliner yang diadakan Summarecon Mal Bekasi, lagipula lokasi nya tidak jauh dari kediaman kami di Harapan Indah. Kami sengaja memilih weekday, supaya gak terlalu ngantri panjang saat memesan makanan karena sangat ramai nya pengunjung di weekend.
Pertama hendak memasuki gerbang nya, sudah terlihat nuansa Bumi Sriwijaya yang kental dihadirkan di festival kuliner ini. Ornamen-ornamen, pakaian petugas stand, dekorasi panggung pertunjukan, segala sesuatu nya sangat sesuai dengan tema FKB (Festival Kuliner Bekasi )  yaitu "Kampung Wong Kito".

Setelah masuk, saya segera melakukan top-up pada Kartu dan memesan makanan. Menu yang saya pengen bangetnikmati adalah Nasi Briyani, yang ada di booth "Nasi Briyani & Ayam tangkap Seulawah". Tak lama memesan, hidangan tersedia di hadapan kami. Hmm, dari penampilannya sangat menggugah selera. Nasi yang kaya akan rempah rempah yang dipadu dengan kari kambing, sangat cocok dengan lidah saya. Maklum orang berdarah Sumatra seperti Saya ini, sangat gemar dengan spicy  food.

Menelusuri asal usul Nasi Briyani, Asli kata Biryani dari bahasa Persia yang berarti Fried.  Nasi Biryani memang makanan yang berasal dari Persia (Iran). Tergolong makanan utama ( main course ) dan biasa dihidangkan sebagai menu makan siang atau makan malam di berbagai belahan dunia.  Dewasa ini penduduk Timur Tengah, India, Pakistan, sangat akrab dengan makanan ini.  Nasi Biryani terdiri atas bahan utama Beras, biasanya digunakan beras basmati (beras India),  dengan ayam atau daging kambing, daging sapi, telur, udang, bahkan sayuran.  Bumbu inti biryani terdiri dari ramuan bermacam- macam rempah bubuk biasanya terdiri atas ketumbar, kunyit, cabe merah (optional), jahe, lada hitam, cengkeh, bawang putih, kayu manis, kapolaga.  Jaman sekarang ini tidak perlu repot meramu bumbu briyani, karena sudah tersedia bumbu racik dalam kemasan.
Nasi Briyani ini tentunya meng-adaptasi Masakan Persia dan Arab. Selain kedatangan Islam, Provinsi Aceh tak pernah lepas dari sejarah kedatangan bangsa India.  Masakan  Aceh cenderung mirip dengan masakan Arab dan India yang menggunakan banyak bumbu dan rempah. Cita rasa bumbu dan rempah yang "kaya" sangat menggugah selera makan, sehingga banyak dijumpai orang yang sedang makan hingga keringatan.
Hidangan jadi terasa semakin lezat nih, mungkin dikarenakan ada tontonan Layar Tancap nya ya,hihihi..Film Warkop DKI membuat Saya dan keluarga, juga pengunjung tertawa (minimal nyengir..).  Selain itu, ada juga hiburan musik tradisional Sumatra dan area bermain anak. Kereen..!

Well, sebuah perhelatan yang sangat bagus dan menyenangkan.. Ini bisa menjadi tujuan wisata yang bagus di Kota Bekasi dan melestarikan budaya Indonesia. Selain itu dapat meningkakan "gairah" bisnis kecil. Salut buat Summarecon Mal..!
Semoga di Festival Kuliner berikutnya bisa menampilkan tema-tema yang tidak kalah eksotis nya, seperti dari: Jawa, Sulawesi atau bahkan dari Nusa Tenggaara. Saya bangga dan mencintai hidangan khas Nusantara. Harapan saya sih, semoga kuliner nusantara tetap "eksis" di era modern. "Pasar Malam" atau  "Pesta Rakyat" atau pun "Festival Kuliner " bisa tetap "eksis" juga di seluruh kota di Indonesia. Semoga....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar